Halaman

    Social Items

Visit Namina Blog

 Cara Menyemai Benih Cabai Yang Benar Agar Cepat Tumbuh

 

Bibit cabai hasil semai

Halo Sobat teras-petani.blogspot.com – pada kesempatan kali ini, kami akan mengupdate sekaligus berbagi informasi tentang Cara Menyemai Benih Cabai Yang Benar Agar Cepat Tumbuh.

Menyemai benih cabai yang benar tentu menjadi perkara yang sangat penting bagi seorang petani apabila akan melakukan budidaya cabai di lahan bedengan atau budidaya cabai menggunakan media tanam dengan polybag. Menyemai benih cabai jangan dilakukan apabila hanya dikerjakan dengan sembarangan saja, karena segala sesuatu apabila dilakukan tanpa dasar ilmu dan pengetahuan maka akan berdampak pada hasil yang kurang maksimal dan buruknya hanya akan sia-sia saja. Hal ini tentu akan merugikan bagi kita sebagai seorang petani yang sudah mengorbankan banyak waktu, tenaga, fikiran serta tak kalah penting yaitu modal uang, lebih-lebih apabila kita menyemainya dalam skala besar (menyemai benih cabai diatas seribu benih). Pada akhirnya apabila benih cabai yang kita semai kemudian gagal tumbuh, maka sia-sialah perjuangan kita diawal.

Untuk menjawab dari kesemuanya itu, kami akan sedikit berbagi info cara menyemai benih cabai yang benar agar cepat tumbuh. Oleh karena itu, simak dengan baik kalimat demi kalimat pada artikel yang sudah kami siapkan ini dan jangan terburu-buru scoll kebawah karena nanti dapat menimbulkan kesalah fahaman info.

Sebelum pembahasan tentang cara menyemai benih cabai dikupas lebih dalam, kami akan paparkan tahapan-tahapan penting yang harus dilakukan agar nantinya dapat menunjang proses penyemaian hingga mendapatkan hasil yang maksimal. Tahapan-tahapan penting yang harus kalian persiapkan sebelum melakukan penyemaian cabai ialah sebagai berikut :


1. Menyiapkan Lokasi Penyemaian

Untuk dapat menghasilkan bibit cabai dengan pertumbuhan yang baik, sehat dan berkualitas pada benih yang kita semai.  Langkah pertama dan utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan lokasi penyemaian. Lokasi semai harus cukup dari asupan paparan sinar matahari, karena apabila lokasi semai tidak terjangkau sinar matahari maka pertumbuhan bibit akan kurang maksimal. Yang tidak kalah penting dalam menentukan lokasi semai ialah harus dekat dengan sumber air baik bersumber dari PAM, sungai ataupun sumur. Karena nantinya kita akan membutuhkan air untuk melakukan perawatan dan penyiraman secara rutin. 

Pastikan lokasi semai atau disekeliling tempat penyemaian harus bersih dari gulma atau rumput-rumput liar, hal ini dimaksudkan untuk menghindari datangnya berbagai macam hama seperti belalang, jangkrik dan ulat. Untuk memaksimalkan persiapan lokasi semai, kami sangat menyarankan membuat gubuk semai dengan menggunakan atap plastik transparan. Hal ini bertujuan agar lokasi semai tetap mendapat sinar matahari dengan cukup serta tetap aman dari kucuran air pada saat musim dengan curah hujan tinggi.


2. Menyiapkan Benih Cabai

Setelah lokasi penyemaian disiapkan sebaik mungkin, selanjutnya kita harus menentukan benih cabai yang akan kita semai. Benih cabai varietasnya sangat beragam, mulai dari cabai rawit hijau, cabai rawit merah, cabai merah keriting sampai dengan cabai besar yang biasa kita jumpai dipasar-pasar atau warung disekitar kita. Silahkan varietasnya bisa disesuaikan dengan jenis cabai yang akan kalian tanam. Selanjutnya, untuk mendapatkan benih cabai dengan kualitas yang baik, kami menyarankan beli lah benih cabai kemasan dari pabrik yang terdaftar dan mendapat izin dagang. Karena benih yang diproduksi dari pabrikan memiliki beberapa kelebihan diantaranya bibit dapat tumbuh dengan baik, kebal dari berbagai macam serangan virus dan hama, serta varietas bibit akan lebih seragam. Untuk mendapatkan varietas benih cabai yang kita inginkan, kalian bisa membelinya melalui toko online seperti tokopedi, lazada, bukalapak ataupun shopee.


3. Menentukan Media Semai

Setelah lokasi semai dan varietas benih cabai kalian persiapkan, langkah selanjutnya adalah menentukan media semai. Media semai sangat beragam, kalian dapat menyemai pada media plastik polibag, daun pisang, atau semai pada bedengan secara langsung. Namun kami menyarankan agar kalian menggunakan plastik polibag kecil khusus untuk media semai cabai, hal ini dimaksudkan penggunaan media semai polibag merupakan media paling efektif dan efisien. Selain mudah didapat dan harganya yang murah, media semai dengan plastik polibag sangat tepat digunakan terlebih jika penyemaian dengan skala besar. Tentu akan meminimalisir kerepotan kita dan tentu sangat efektif.



4. Menyiapkan Pupuk, Sekam dan Tanah.

Persiapan terakhir sebelum melakukan serangkaian penyemaian benih cabai ialah menyiapkan bahan-bahan utama untuk semai. Gunakan pupuk organik yang bisa kalian dapatkan melalui kandang kambing atau ayam. Tentu pupuk ini harus difermentasi terlebih dahulu agar benar-benar matang. Tujuan dilakukannya fermentasi pupuk adalah agar bakteri-bakteri pada pupuk tidak menimbulkan virus pada bibit yang akan tumbuh nantinya. Setelah pupuk disiapkan, selanjutnya persiapkan sekam padi untuk bahan campuran. Tujuan digunakannya sekam padi ini untuk memberikan pori-pori atau sedikit rongga pada media semai dalam polibag, sehingga pertumbuhan akar pada bibit akan mudah untuk dapat menjalar serta dapat tumbuh dengan maksimal. 

Persiapan terakhir yang tidak kalah penting yaitu menyiapkan bahan utama berupa tanah. Pilihlah tanah yang memiliki karakeristik subur dan gembur. Gunakan tanah yang halus, serta kalian pastikan tanah yang akan digunakan untuk media semai sudah diayak agar nantinya tanah memiliki kualitas yang baik untuk pertumbuhan bibit cabai. Untuk komposisi bahan yang digunakan yaitu 2:1, dimana apabila kalian menggunakan tanah sebanyak satu ember pupuk dan satu ember sekam padi, maka gunakan kompoisi tanah sebanya dua ember.

Baca juga : Cara Pasang Lanjaran Untuk Tanaman Cabai


Langkah-langkah Menyemai Benih Cabai :
 

  • Buka kemasan benih cabai yang sudah kalian beli.
  • Rendam benih biji cabai menggunakan air hangat selama kurang lebih tiga jam. Apabila menjumpai biji cabai yang terapung, segera ambil dan buanglah karena menandakan biji tersebut kopong dan tidak dapat tumbuh apabila dipaksakan untuk di semai.
  • Setelah direndam selama tiga jam, selanjutnya tiriskan benih cabai dan kemudian jemur hingga kering selama minimal 3 jam dibawah sinar matahari.
  • Selanjutnya mulailah penyemaian pada media polibag yang sudah disiapkan, masukkan satu persatu biji cabai pada polibag.  Pastikan tanah dalam polibag sebelumnya sudah ditajuk dengan kayu kecil seukuran batang rokok sedalam 1 – 1,5 cm.
  • Lakukan pekerjaan tersebut berulang kali hingga semua polibag yang sudah kalian siapkan terisi benih secara merata & pastikan jangan sampai ada yang terlewat.
  • Selanjutnya tutup atau timbun biji cabai yang sudah masuk ke dalam lubang polibag. Tutuplah menggunakan tanah secara perlahan tanpa ditekan secara keras.
  • Langkah selanjutnya simpan polibag pada lokasi semai berupa gubuk yang sudah kalian siapkan sebagaimana sudah dibahas pada uraian diatas tadi.
  • Langkah terakhir yaitu lakukan perawatan dan penyiraman secara rutin hingga bibit tumbuh dan siap dipindahkan ke lahan bedengan yang kalian siapkan.


Catatan : Berdasarkan pengalaman kami, usia yang efektif untuk pemidahan bibit cabai ke lahan bedengan yaitu usia bibit 20 – 25 HSS (Hari Setelah Semai).

Demikianlah ulasan informasi terkait Cara Menyemai Benih Cabai Yang Benar Agar Cepat Tumbuh. Semoga artikel yang kami paparkan ini dapat bermanfaat. Salam sukses dan selamat mencoba semoga berhasil Sob !


Baca juga artikel ini :


 

Cara Menyemai Benih Cabai Yang Benar Agar Cepat Tumbuh

Peluang Budidaya Cabai Sangat Menguntungkan

 

Cabai Merah Keriting

Halo Sobat teraspetani.blogspot.com – Budidaya cabai merupakan salah satu peluang bisnis di bidang pertanian yang menjadi primadona petani karena keuntungannya sangat menggiurkan dan potensinya sangat terbuka lebar. Betapa tidak, permintaan akan kebutuhan cabai di pasar indonesia khususnya tiap tahunnya grafiknya terus meningkat. Bahkan yang membuat menarik dari komoditas ini, harga cabai di indonesia selalu mengalami lonjakan yang sangat fantastis apabila dilihat dari kacamata bisnis.

Termasuk pada tahun 2020, dimulai dari waktu pembukaan jelang natal hingga akhir bulan januari tahun 2021 kemarin harga cabai tertinggi menembus di angka Rp. 80.000,- per kg. Bahkan ada yang lebih mengejutkan lagi, sesuai informasi yang kami himpun, bahwa dalam sejarah naik dan turunnya harga cabai di indonesia pernah mencetak rekor harga cabai tertinggi yaitu pada tahun 2016 dan pada saat itu harga cabai menembus hingga Rp. 200.000,- per kg. Kita bayangkan sejenak apabila pada saat itu para petani cabai memiliki stok minimal satu ton, maka pada saat itu juga para petani akan mendapatkan hasil yang melimpah ruah dengan kalkulasi Per Ton Mendapatkan omset sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah). Pendapatan yang sangat fantastis dan menggiurkan juga ya Sob!

Baik, kembali lagi ke pembahasan tadi. Pada umumnya, salah satu faktor melonjaknya harga cabai yaitu pada saat musim curah hujan tinggi menjelang natal, dimana karakteristik tanaman cabai pada musim curah hujan tinggi akan mengakibatkan kerusakan tanaman serta kerusakan pada buah cabai sehingga berdampak pada menurunnya produktifitas yang dihasilkan. Dengan adanya kondisi inilah, ketersediaan pasokan cabai pun otomatis ikut menurun. Sementara itu, jumlah permintaan cabai di pasaran terus meningkat. Dengan terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang yang langka itulah harga cabai menjadi sangat mahal.

Memiliki Lonjakan Tinggi, Budidaya Cabai Menawarkan Peluang Yang Menguntungkan.

Seperti yang sudah sobat ketahui melalui uraian diatas, bahwa budidaya cabai memiliki potensi keuntungan yang besar lebih-lebih apabila pada saat masa panen mendapat harga jual yang maksimal. Berikut inilah faktor-faktor peluang budidaya cabai tetap memiliki potensi menguntungkan karena permintaan pasar akan terus diminati banyak orang.


1. Sesuai dengan karakter kuliner indonesia

Cabai memiliki ciri khas rasa pedas, hal tersebut sesuai dengan karakteristik lidah masyarakat indonesia yang menyukai selera makanan atau kuliner dengan sajian dominan rasa pedas. Kondisi tersebut dapat dibenarkan, fakta dilapangan menunjukkan bahwa beragam jenis kuliner dan makanan-makanan nusantara selalu identik dengan sajian rasa super pedas seperti menu masakan dendeng balado, oseng-oseng, tumis, gado-gado hingga beraneka ragam sambal yang inovasinya sampai hari ini semakin bermacam-macam yang dapat kita temui di warung-warung atau tempat makan. Dengan demikian, potensi cabai akan semakin banyak diminati karena sesuai dengan karakteristik kuliner negara kita.


2. Pangsa Pasarnya luas

Cabai, selain menjadi kebutuhan penting untuk bahan masak di sektor rumahan (rumah tangga), rumah makan sampai dengan restoran, keberadaan cabai saat ini mulai banyak dibutuhkan oleh sektor industri atau pabrik untuk di olah menjadi beraneka macam produk kemasan yang dikomersilkan seperti Saus Pedas, Saus Sambal, BonCabe, dan Cabai Halus Tabur dengan merek dagang tertentu yang beredar dipasaran serta produk kemasan lain yang hampir serupa. Dengan demikian, potensi cabai akan semakin luar biasa karena permintaan akan semakin banyak dibutuhkan baik disektor industri maupun sektor kuliner dan rumahan, sehingga potensi kedepannya pun pangsa pasar komoditas cabai dapat dipastikan akan semakin luas. Lebih dari itu, para petani cabai pun dapat menjual dan memasarkan cabainya secara langsung kepada konsumen pelaku usaha kuliner atau restoran hingga dapat dijual kepada pengepul apabila pada masa panen raya dengan jumlah panen skala besar.

 

3. Iklim di Indonesia cocok untuk budidaya

Berkembangnya bisnis budidaya cabai salah satunya karena didukung oleh kondisi iklim di Indonesia, dimana negara kita ini merupakan negara dengan iklim tropis dengan mengalami dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Selain iklim yang mendukung, negara kita juga terkenal akan kondisi geografis serta sumber daya alamnya. Karakteristik tanaman cabai sangat menarik, tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang pada dataran rendah hingga dataran tinggi dengan baik yang disesuaikan dengan perawatan dan kondisi tanah pada masing-masing wilayah atau daerah yang dicocok tanaminya. Dengan iklim dan kondisi geografis inilah negara kita memiliki potensi yang baik untuk melakukan cocok tanam atau budidaya cabai hingga dapat memanennya dengan produktifitas yang cukup baik.

 

4. Proses budidaya cukup mudah dan tergolong cepat

Untuk dapat memenuhi permintaan konsumen setiap harinya, bahkan pada hari-hari besar permintaan cabai dapat meningkat sepuluh kali lipat dari biasanya. Dengan kondisi tersebut, tentu diperlukan pasokan barang yang banyak dan selalu ada. Hal ini sangat sesuai dimana budidaya cabai memiliki kecepatan produksi mulai dari masa tanam sampai dengan masa panen membutuhkan waktu hanya sekitar 2,5 – 3 bulan saja. Artinya tanaman cabai ini tidak musiman seperti tanaman mangga, durian, rambutan atau tanaman sejenisnya yang panenya satu tahun sekali karena panen berdasarkan musiman. Lebih dari itu, hal ini tentu akan menjadi kemudahan dalam perputaran modal dan penghasilan para petani yang akan melakukan budidaya cabai dari awal tanam sampai dengan masa pemanenan.

 

Demikianlah ulasan informasi terkait Peluang Budidaya Cabai Sangat Menguntungkan. Semoga artikel yang kami paparkan ini dapat bermanfaat. Salam sukses dan selamat mencoba semoga berhasil Sob !

Baca juga artikel ini :

Peluang Budidaya Cabai Sangat Menguntungkan